Senin, 26 Maret 2012

Ki Hajar Dewantara (R.M.Suwardi Suryodiningrat)


Ki Hadjar Dewantara adalah nama lain dari Suwardi Suryadiningrat. Dilahirkan di Yogyakarta, 2 Mei 1889. Bersama-sama dengan Douwes Dekker dan Dr. Cipto Mangunkusumo mendirikan Indische Partij. Karena dianggap membahayakan, Ki Hajar Dewantara di buang ke Belanda tahun 1913. Selama 6 tahun pengasingannya, beliau banyak memperdalam masalah pendidikan. Setelah kembali dari pengasingan Ki Hajar Dewantara mrndirikan Perguruan Taman Siswa pada 7 Juni 1922 di Yogyakarta. Ki Hajar Dewantara sadar bahwa kemajuan penduduk Pribumi sangat tergantung pada dunia pendidikan.
Tujuan utama Taman Siswa yaitu mendidik pemuda berjiwa kebangsaan yang kuat, cinta kepada tanah air, bangsa dan kebudayaan Indonesia. Semboyan Ki Hajar Dewantara dalam pendidikan adalah:
a.      Ing Ngarsa Sung Tulodho maksudnya di depan memberikan contoh teladan yang baik.
b.      Ing Madya Mangunkarso maksudnya di tengah membangkitkan semangat.
c.       Tut wuri Handayani maksudnya di belakang memberikan dorongan.
Untuk mengenang jasa beliau, maka setiap tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional


Kesimpulan

Setelah kita menyimak cerita diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa Nasionalisme tidak dapat lepas dari Pendidikan. Begitupula dengan Pendidikan, Pendidikan juga tidak dapat dilepaskan dari Nasionalisme. Pada dasarnya Nasionalisme itu sudah ada sejak kita lahir, tapi dengan pendidikan yang kita hadapi maka rasa Nasionalisme akan semakin bertambah. Dengan kata lain, pendidikan berperan sebagai pendongkrak untuk menumbuhkan rasa nasionalisme.
Kembali pada cerita diatas, Ki Hadjar Dewantara merupakan Tokoh yang memiliki jiwa nasionalisme yang begitu besar, sehingga beliau memiliki tekad yang besar untuk mempersatukan Bangsa Indonesia dengan jalan Pendidikan, bahkan kita dapat melihat kalau Ki Hadjar Dewantara menyadari behwa kemajuan penduduk Bangsa Indonesia bergantung pada Pendidikan. Tanpa Pendidikan, nsaionalisme takkan pernah tertanam didalam hati masyarakat. Bahkan ketika beliau diasingkan di Negeri Belanda, beliau masih tetap memiliki tekad yang bulat. Beliau menganggap bahwa Negara Indonesia merupakan tempat dimana beliau hidup, sejak lahir hingga tumbuh menjadi dewasa Negara Indonesialah yang menjadi atap perlindungan, sehingga beliau tidak rela kalau Negara tempat Tinggalnya menjadi tempat jajahan. Andai saja beliau tidak ingat terhadap Bangsa Indonesia, maka dapat kita yakini kalau beliau tidak akan berjuang dengan begitu besarnya
Dan kemudian pada tiga semboyan yang digunakan oleh Ki Hadjar Dewantara memiliki makna nasionalisme yang begitu kental. Memberikan teladan yang baik, membangkitkan semangat serta memberikan dorongan terhadap sesama untuk bersama-sama memajukan bangsa.

Nilai-nilai

Dari semua uraian diatas banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil untuk dijadikan pelajaran, diantaranya :
-          Kita sebagai warga Indonesia yang berpendidikan haruslah memiliki impian yang kuat untuk memajukan Bangsa Indonesia, kita janganlah menunggu perintah dari pemerintah,karena Pemerintah juga kita yang memilih, jadi kita harus memilih jalan yang terbaik untuk Bangsa Kita ini, jangan hanya taerbaik uantuk pemerintah.
-          Pentingnya rasa Nasionalisme untuk mewijudkan Bangsa yang makmur serta berpendidikan.
-          Takkan pernah ada kemerdekaan tanpa rasa Nasionalisme, dan Takkan ada rasa Nasionalisme tanpa adanya pendidikan.
-          Jadikanlah Negara Indonesia sebagai tempat untuk tinggal, bukanlah tempat untuk bekerja, yang hanya mencari manfaatnya belaka.