Ki Hadjar Dewantara adalah nama lain
dari Suwardi Suryadiningrat. Dilahirkan di Yogyakarta, 2 Mei 1889. Bersama-sama
dengan Douwes Dekker dan Dr. Cipto Mangunkusumo mendirikan Indische Partij.
Karena dianggap membahayakan, Ki Hajar Dewantara di buang ke Belanda tahun
1913. Selama 6 tahun pengasingannya, beliau banyak memperdalam masalah
pendidikan. Setelah kembali dari pengasingan Ki Hajar Dewantara mrndirikan
Perguruan Taman Siswa pada 7 Juni 1922 di Yogyakarta. Ki Hajar Dewantara sadar
bahwa kemajuan penduduk Pribumi sangat tergantung pada dunia pendidikan.
Tujuan utama Taman Siswa yaitu
mendidik pemuda berjiwa kebangsaan yang kuat, cinta kepada tanah air, bangsa
dan kebudayaan Indonesia. Semboyan Ki Hajar Dewantara dalam pendidikan adalah:
a. Ing Ngarsa
Sung Tulodho maksudnya
di depan memberikan contoh teladan yang baik.
b. Ing Madya
Mangunkarso maksudnya
di tengah membangkitkan semangat.
c. Tut wuri
Handayani maksudnya
di belakang memberikan dorongan.
Untuk mengenang jasa beliau, maka
setiap tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional
Kesimpulan
Setelah kita menyimak cerita diatas,
kita dapat menyimpulkan bahwa Nasionalisme tidak dapat lepas dari Pendidikan.
Begitupula dengan Pendidikan, Pendidikan juga tidak dapat dilepaskan dari
Nasionalisme. Pada dasarnya Nasionalisme itu sudah ada sejak kita lahir, tapi
dengan pendidikan yang kita hadapi maka rasa Nasionalisme akan semakin
bertambah. Dengan kata lain, pendidikan berperan sebagai pendongkrak untuk
menumbuhkan rasa nasionalisme.
Kembali pada cerita diatas, Ki Hadjar
Dewantara merupakan Tokoh yang memiliki jiwa nasionalisme yang begitu besar,
sehingga beliau memiliki tekad yang besar untuk mempersatukan Bangsa Indonesia
dengan jalan Pendidikan, bahkan kita dapat melihat kalau Ki Hadjar Dewantara
menyadari behwa kemajuan penduduk Bangsa Indonesia bergantung pada Pendidikan.
Tanpa Pendidikan, nsaionalisme takkan pernah tertanam didalam hati masyarakat.
Bahkan ketika beliau diasingkan di Negeri Belanda, beliau masih tetap memiliki
tekad yang bulat. Beliau menganggap bahwa Negara Indonesia merupakan tempat
dimana beliau hidup, sejak lahir hingga tumbuh menjadi dewasa Negara
Indonesialah yang menjadi atap perlindungan, sehingga beliau tidak rela kalau
Negara tempat Tinggalnya menjadi tempat jajahan. Andai saja beliau tidak ingat
terhadap Bangsa Indonesia, maka dapat kita yakini kalau beliau tidak akan
berjuang dengan begitu besarnya
Dan kemudian pada tiga semboyan yang
digunakan oleh Ki Hadjar Dewantara memiliki makna nasionalisme yang begitu
kental. Memberikan teladan yang baik, membangkitkan semangat serta memberikan
dorongan terhadap sesama untuk bersama-sama memajukan bangsa.
Nilai-nilai
Dari semua uraian diatas banyak
sekali pelajaran yang dapat kita ambil untuk dijadikan pelajaran, diantaranya :
-
Kita sebagai warga Indonesia yang berpendidikan
haruslah memiliki impian yang kuat untuk memajukan Bangsa Indonesia, kita
janganlah menunggu perintah dari pemerintah,karena Pemerintah juga kita yang
memilih, jadi kita harus memilih jalan yang terbaik untuk Bangsa Kita ini,
jangan hanya taerbaik uantuk pemerintah.
-
Pentingnya rasa Nasionalisme untuk mewijudkan Bangsa
yang makmur serta berpendidikan.
-
Takkan pernah ada kemerdekaan tanpa rasa Nasionalisme,
dan Takkan ada rasa Nasionalisme tanpa adanya pendidikan.
-
Jadikanlah Negara Indonesia sebagai tempat untuk
tinggal, bukanlah tempat untuk bekerja, yang hanya mencari manfaatnya belaka.