Air Mata di Bawah Air Hujan
Tetesan demi tetesan jatuh di pipi, juga tanah itu. Di mana tak ada seorang pun yang dapat melihatnya, padahal semua kuyub. Dikatakan samar “tidak”, semua basah karnanya. Dari saat itu sampai tiba waktunya sekarang tak ada jawab, hanya bertahan dengan 1hal ini dalam bbrapa detik saja butiran-butiran itu brjatuhn, karna sampai kapan pun WAKTU tdk akan pernah menjawab sbuah kegundahan. Kegundahan yang tidak pernah tau empunya.
Masih jelas teringat saat itu, Boy datang tanpa segan menghampiri seorang yang tengah merasakan kesendiriannya setelah kehilangan sinarnya. Seperti biasa dengan kerendahannya dia menerima jabatan pertemanan boy. Lelaki yang gak pernah ada dalam benaknya, yang punya sifat atau kpribadian yang tidak dia suka, “pendiam, sok cool, GJB banget”. Tapi saat itu dia hanya butuh seorang yang bisa jadi teman, dalam suka-duka di hidup ini. Di mana saat itu bertepatan dia kehilangan seorang yang selama ini jadi semangatnya, hadirlah boy yang selalu ada di hari-harinya yang sepi.
Awalnya, dia hanya ingin jadikan boy tempat singgah dari semua masalahnya, bisa dikatakan pelariannya. Bahkan awal sebuah perkenalan mereka, dia sama sekali tdk merespon karna sifat pendiam yang dimiliki boy. Sampailah pada suatu hari terjalin komunikasi, baik secara langsung ataupun lewat alat komunikasi (Mobile/Internet). Saat itu pula, mulailah intensnya pertemuan antara 2 insan itu. Sehari, dua hari, sampai terlewati bberapa hari, tibalah suatu hari awal terciptanya sebuah kbersamaan itu, dari pagi hingga sore kebersamaan itu tercipta, dan hari-hari itu adalah hari/sore pertama & terakhir kbersamaan mereka, karna boy akan pergi untuk mncapai ambisi tujuan dalam hidupnya.
Pada sore itu disebuah ruangan mereka menghabiskan waktu, jg bersama teman2 dia. Ngobrol, cerita, itulah aktivitas sore itu. Sore itu adalah waktu yang akan memisahkan, buat dia takut & sedih. Takut kehilangan, sedih jauh dari boy. Sedikit demi sedikit dia sadar akan perasaannya, tdk mungkin dia merasakan smua itu jika tdk ada rasa yang beda, meski saat itu dia belum begitu yakin dengan perasaannya. Sore itu teman2 dia memutarkan beberapa lagu yang mengena banget moment2 perpisahan, tp ada satu lagu yang mengena dihatinya, sampai tak sadar butiran2 kecil jatuh dpipinya bersamaan jatuhnya butiran2 itu dari langit, seeakan hujanpun menangis. Tak ada yang tau air mata itu bahkan boy. Teman2nya terus mnertawakan keadaan mereka yang akan jauh. Lagu “Mungkinkah by Stinky” itupun terus diputar mengiringi sore syahdu itu, sampai waktu hampir maghrib, & teman2 dia pun harus pulang. Tinggallah dia,boy & 1temannya Aini. Mereka tdk pulang karna aini menunggu cowoknya, sampai akhirnya cowok aini datang, & kami bersama2 pergi makan bakso meski dalam rintik2 hujan, dengan basah2n mereka tetap menikmati kbersamaan itu. Setelah mereka makan, karna uda menjelang malam, mereka memutuskan untuk pulang. Dengan langkah yang berat karna meninggalkan kbersamaan itu mereka berpisah & pulang kerumah masing2.
Dan malam itu boy message dia, isinya “Q boleh bilang 3kata aj?”, dan dia menjawab “iy apa?bilang aj..”, tp boy tdk menjawab messagenya lagi, sampe dia sms lg, “apa?kok gk balas lg?”, boy menjawab “besok aja kalo ktemu”. Karna hari itu weekend maka mereka baru ketemu 2hari kemudian, tepat 1hari sebelum hari special dia. Boy baru tau kalo dia besok ulang tahun, boy meyakinkan dengan Tanya aini, setelah itu boy mengucapkan by FB. Tp hari itu belum waktunya, mereka sempat ketemu, tp boy tdk mau bilang 3kata yang ingin dibilangnya yang buat dia jadi penasaran. Malam harinya tepat disepertiga malam, boy message “HAPPY B”RDAY..km adl slh stu org yg brarti bwtq, mk q gk ingn mlukis ksh pd putarn wkt yg akn memshkn qt”. sempat terfikir oleh dia “kenapa boy bicara seperti itu?”, dia hanya bisa menjawab “makasih ucapanya”. Dia terus berpikir, apa yang ingin dibicarakan boy 3kata itu? Boy janji hari itu dia akan bicara langsung, tp boy sibuk untuk mempersiapkan kepergiannya. Boy hanya message “mungkn kebersamaan qt di… sngat singkat.dan q mncoba mnahan smua keinginn. apa cnta longdistance it bisa bertahan?”. Smakin buat dia bingung, dia hanya brpikir, cinta bisa bertahan karna mereka yang menjalani apakah bisa mempertahankan, & smua bisa difondasi dengan kepercayaan. Dia menunggu cukup lama, boy tak kunjung datang, hujanlah yang menghentikan langkahnya. Mungkin ini pertanda awal bahwa tdk akan bisa jalin hubungan, karna rintangan itu selalu ada. Hujan selalu menyertai mereka dari awal sampai saat ini tiba.
Malam menjelang, dan dia tdk bisa lagi menunggu boy yang tdk bisa pergi kemana2 karna hujan. Boy hanya message “ju2r 3kata it adlh Q sayank km,tp smua terlambat krn qt akan jauh”. Dia ingin menunggu boy datang, agar boy bilang langsung, tp keadaan yang tdk mmungkinkn. Akhirnya dia pulang, dan boy saat itu kesel karna menurut boy dia tdk bisa menngerti. Boy message “knp td km bs brubah dlm skejab,bda dg q mngenal km yg kmrn.emank q sayank km,krn q mrs comfort,tp knp kw td bgitu egois n gk mw ngrti ttg keadaanq”. Dia berpikir panjang, ego seperti apa yang dimaksud boy? Apa karna dia tdk bisa menunggu boy lg? Dia justru bingung dengan boy, kenapa boy tidak bisa mengerti kalo saat itu uda menjelang malam? Sedangkan rumah dia jauh. Akhirnya malam itu juga dia ingin menyelesaikan masalah, dengan komuikasi yang cukup panjang akhirnya mereka sepakat jadian,& hari itu tepat dihari special dia. Karna itulah dia gak pernah bisa melupakan hari jadian mereka yang tepat Ultahnya, sekalipun hubungan itu uda berakhir. Dan meskipun awalnya dia menerima hanya karna gak ingin menyesali atau merasa khilangan saat boy uda jauh.
Kebersamaan mereka hanya sesaat dikotanya, karna boy harus pergi. Sehari, dua hari terlewati, rasa kehilangan dia karna rindu seringkali tdk terkendali, dan muncullah sifat-sifat manja & egonya. Dia butuh perhatian, kasih-sayang, karna dia selama ini hanya dapat kasih-sayang itu dari ortu,dia anak tunggal. Sedangkan boy tdk bisa memberikan semua itu, karna boy sedang dalam pencarian jati dirinya, yang entah sampai kapan smua terjawab? Sampai akhirnya dia tau kalo boy selain dia juga punya cewek lain, tanpa berpikir panjang dengan emosi yang tdk terkontrol, dia gk bisa trima smua ini. Tp kenapa boy tetap sedikitpun tdk mrsa brsalah, sampai boy kembali pulang, boy juga tdk mngkabari dia. Sampai akhirnya dia merasa gk kuat lagi dengan keadaan itu, dia ingin akhiri smua. Putus sambung sempat terjadi, sampai saat dia benar2 gk kuat dengan kenyataan ini. Boy hanya bisa bilang “jalan hidup qt berbeda & waktu tdk brpihak”. Tp Apakh waktu itu emank ada? dia gk brpikir cinta aja, dia hanya ingin boy bisa menjaga kpercayaannya, dia juga tau boy dalam keadaan yang sulit, dia ingin bisa mndampingi boy dalam keadaan suka-duka. Meski memang dia kadang manja & egois, tp dia bisa mengerti keadaan. Tp knyataan sifat dia itulah yang buat boy benci, karna boy tdk suka sifat manja.
Mereka sempat putus komunikasi, sampai suatu keadaan menyatukan kembali dalam suatu keadaan yang berbeda pula. Tp hari-hari itu lebih indah terlewati bagi dia, bberapa waktu kbersamaan itu nyata. Tp benar2 smua itu uda berbeda, karna boy sudah jadi milik IRA, seorang gadis yang dulu pernah mencintai & dicintai boy. Mungkin ira lah yang bisa mengertikn boy dalam keadaanya yang seperti sekarang. Dia hanya ingin melihat boy berdiri tegak, dengan wajah yang cerah, dan senyum yang mengembang. Meski dia melihat smua itu berbalik keadaan.
Sampailah keadaan yang jadi momok bagi dia, hari2 yang dilewati bersama boy akan berakhir. Boy melepaskan dia, dengan 1alasan “tdk ingin dia ikut trbebani keadaan boy”. Dia melakukan smua slama ini dengan cinta, jadi tdk ada kata terbebani, walau seringkali dia jadi bermasalah karna orang2 terdekatnya tdk stuju dia dekat dengan boy yang dulu pernah sakiti dia, menselingkuhinya. Tp smua uda berlalu, dia sadar gk bisa dalam keadaan ini terus, ada cewek yang akan sakit jika tau keadaan ini. Dan dia sadar bahwa waktu yang selalu dharapkannya tdk akan datang. Dia hanya bisa memandang langit yang tinggi untuk berusaha meliat bayangan boy dikala dia rindu, dan sore kemarin meneteslah butiran2 itu kepipinya, bersusulan dengan air hujan yang jatuh kebumi, seakan hujan pun ikut menangis menyaksikan kenyataan ini. Disitulah “air matanya bersembunyi dibawah air hujan”, smua samar karnanya, tak ada yang bisa membedakan antara air mata dan air hujan. Dia tdk bisa mngungkapkannya, tetesan2 itu menjadi satu kumpulan kesedihan juga kebahagiaan. Sedangkan entah apa yang dirasakan boy? apakh sama? Atau boy senang karna ini yang diinginkan? Seorang yang punya sifat apatheis yang tdk pernah bisa ditebak. Air matanya pun tdk bisa diartikan, karna air mata yang bisa menyembunyikan smua rahasia.
Ingin dia membenci boy setiap kali melihat kenyataan yang baginya menyakitkan, karna juga smua itu kbohongn boy akan cintanya dengan ira. Tp bbrapa malam yg pernah dilewati, adalah kbahagiaan yang didapat dia dari boy yang terlalu indah untuk dilupakan. Dia tdk akan pernah lelah memandang langit malam yang penuh bintang berharap tuk temukan bintang yang menyembunyikan wajah dan senyum boy.
BULSYITkah CINTA??tak adakh CINTA tulus lg sekarang???,,,
Entah ini jadi SAD or HAPPY ENDING untuk Boy dan Dia???
By: MaYa_iyka