Selasa, 20 Maret 2012

Surabaya Nyatakan Perang Terhadap Tomcat

Serangan tahun ini lebih parah dari tahun sebelumnya. Penyemprotan dengan cairan hayati.
SELASA, 20 MARET 2012, 17:56 WIB
Elin Yunita Kristanti, Tudji Martudji (Surabaya)

Tomcat dijumpai di sejumlah wilayah di Surabaya (wikimedia.org)

VIVAnews - Serangan Tomcat atau Rove Beetle meresahkan warga Surabaya, Jawa Timur. Guna mengantisipasi serangan tersebut, Dinas Pertanian Kota Surabaya melakukan penyemprotan di sejumlah wilayah, sedikitnya 10 petugas diturunkan.

"Itu akan kami lakukan hingga malam hari di sejumlah tempat," kata Sekretaris Dinas Pertanian Kota Surabaya, Hari Tjahyono seraya menyebut, untuk lokasinya ditentukan kemudian.

Penyemprotan dilakukan menggunakan non insektisida atau non kimia. Terdiri dari campuran daun limbo, daun sereh dan lengkuas ditumbuk kemudian sarinya dicampur air sekitar 10 liter. "Itu, bisa mematikan serangga jenis Tomcat. Namun, tidak mematikan serangga jenis lainnya," ujarnya.

Warga diminta untuk tidak panik dengan serangan ini. Juga diminta ke petugas jika menjumpai jenis Tomcat di daerahnya.

Untuk menghindari agar tidak terkena toksin dari serangga Tomcat, disarankan jika mendapati jenis Arthopoda itu untuk tidak digencet. Karena, jika itu dilakukan dari belakang tubuh serangga menggeluarkan cairan yang bisa menimbulkan rasa gatal.

Sementara, perkembangannya, keberadaan Tomcat terus menjalar ke sejumlah lokasi di Surabaya. Terbaru, merambah wilayah Surabaya Barat. Warga di kawasan Benowo, Sememi mengaku menderita gatal-gatal setelah terkena racun serangga bertubuh mirip semut.

Salah satunya Sumiati (50), ia mengeluh tangan kanannya, sebagian wajah dan leher memerah, kulitnya melepuh, terasa gatal dan panas. "Sejak sebulan lalu, dan saya tidak tahu apa penyebabnya," katanya, Selasa 20 Maret 2012.

Wanita paruh baya itu menduga luka yang dialami akibat kontak langsung dengan jenis serangga. Untuk mengobati, dengan caranya sendiri ia menaburkan bedak gatal di kulit yang memerah. "Termasuk juga menggunakan salep gatal," lanjutnya.

Serangan tahun ini lebih dahsyat
Pengamat Hama dan Penyakit Tanaman Dinas Pertanian Kota Surabaya, Radix Prima menyebut serangan Tomcat di Surabaya tahun ini lebih massif dibanding tahun sebelumnya.

Disebutkan, tahun lalu hanya menyerang dua lokasi, yakni Rusunawa Penjaringan Sari dan Rusunawa Tanah Merah masuk wilayah Surabaya Utara. Dampaknya, 19 orang mengalami gatal-gatal dan keluhan kulit melepuh.

Radix menambahkan, berdasarkan pemetaan, ada 28 titik dilaporkan adanya serangan Tomcat. Namun, yang bisa ditangani baru 18 titik. (eh)


• VIVAnew
s